Kamis, 04 Mei 2017

7 Pesona Alam Dieng yang Sangat Menakjubkan!

ada apa di Batu Pandang Ratapan Angin, ada apa di Candi Arjuna, ada apa di Telaga Warna dieng, Batu Pandang Ratapan Angin, Batu Pandang Ratapan Angin dieng, buki Batu Pandang Ratapan Angin, Candi Arjuna, Candi Arjuna dieng, candi arjuna wonosobo,


Keindahan alam Dieng memang tak perlu diragukan, kota yang berada di tengah kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara ini bahkan disebut sebagai ‘negeri-nya para dewa’ karena pesona alamnya yang luar biasa cantik. Dieng, yang lokasinya berada di dataran tinggi ini sebenarnya sebuah kawasan vulkanik aktif dan dapat dikatakan sebagai gunung api raksasa yang memiliki beberapa puncak dan kepunden kawah. Hal ini menyebabkan di kawasan Dieng plateau terdapat berbagai macam fenomena alam vulkanis yang sangat menarik untuk dipelajari, dan jadi spot selfie tentunya :p *tetep ya, jaman sekarang sangat sedikit orang jalan-jalan yang niatnya belajar, target utamanya pasti ambil foto ditempat keren sebaai bukti dan ajang ke-eksisan :p*

Saking cantiknya alam Dieng, kota kecil ini selalu ramai dikunjungi pelancong dari dalam negeri sampai luar negeri loh.  Walau wisatanya sangat maju, tapi Dieng tetap ‘dimiliki’ penduduk desa secara utuh.  Di sana tidak ada hotel berbintang ya, hanya ada guest house penduduk yang nyaman dan aman :p

Bagi Boboers yang ingin jalan-jalan ke Dieng, untuk mencapainya hanya bisa naik bus. Kalaupun naik kereta paling turun di Semarang atau Jogja, dan ujungnya tetep naik bus ke jurusan Wonososbo yang makan waktu sekitar 3-4 jam. Namanya juga dataran tinggi, jadi ga ada jalur kereta yang sampai ke Dieng.  Nah kalau Boboers mau berencana ke Dieng, berikut ini daftar objek wisata di Dieng yang engga boleh dilewatin

BUKIT SIKUNIR


Bukit Sikunir ini kecil-kecil cabe rawit :p Walau bentuknya kecil (untuk ukuran bukit) dan jalur trecking-nya pun hanya sekitar 30 menit dari kaki bukit-nya (Bocan suka banget, jadi ga terlalu capek), tapi soal keindahan sunrise-nya tetep maksimal dong, katanya sih bukit ini merupakan salah satu spot golden sunrise terbaik di Indonesia loh. Semburat warna emas ditengah kelamnya langit, mengikis secara perlahan gelapnya langit menjadi biru. Keindahan sempurna lukisan tangan Tuhan. #ehem
Cara menuju Bukit Sikunir

Untuk naik ke bukit Sikunir, paling mudah harus menuju desa Sembungan terlebih dahulu. Desa Sembungan merupakan titik start paling familiar yang digunakan para wisatawan untuk memulai pendakian ke Bukit Sikunir Dieng hingga Puncaknya.

Jika Boboers start dari Kawasan Wisata Dieng, maka dibutuhkan waktu sekitar limabelas hingga tigapuluh menitan menggunakan kendaraan (waktu perjalanan sangat dipengaruhi kondisi dan rute jalan yang dilalui ) untuk mencapai desa Sembungan untuk kemudian dilanjutkan pendakian ke puncak Sikunir yang kurang lebih memakan waktu setengah jam.

TELAGA WARNA


Telaga Warna berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut, dan dikelilingi oleh bukit-bukit tinggi yang menambah pesona keindahan alam sekitarnya. Keindahan Telaga Warna akan lebih terasa saat Boboers naik ke salah satu bukit yang mengelilingi telaga ini.  Harmonisasi alam dengan udara yang sejuk dan bersih membuat suasana Telaga Warna Dieng begitu memikat.

Di sekitar Telaga Warna Dieng tedapat beberapa gua yang juga patut untuk dikunjungi, seperti Gua Semar Pertapaan Mandalasari Begawan Sampurna Jati. Di depan gua ini terdapat arca wanita dengan membawa kendi. Gua ini juga memiliki kolam kecil yang airnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat kulit jadi lebih cantik. Ada juga Gua Sumur Eyang Kumalasari, dan Gua Jaran Resi Kendaliseto. Selain itu, ada pula Batu Tulis Eyang Purbo Waseso. Gua-gua di sekitar telaga warna ini sering dijadikan sebagai tempat bersemedi.

Telaga Pengilon

 
Sebenarnya ada banyak telaga yang berada di kawasan Dieng, tapi karena Telaga Pengilon dantelaga Warna letaknya berdekatan, jadi lebih gampang dikunjungi, istilahnya sekali mendayung dua pulau terlewati :p. Walau lokasinya berdekatan, tapi Telaga Pengilon ini memiliki karakteristik yang beda.  Telaga Pengilon memiliki warna air yang jernih tidak berwarna seperti pada Telaga Warna. Bagi Boboers penggemar fotografi pasti akan senang dengan pemandangan di sekitar Telaga Warna dan Telaga Pengilon ini, air tenang berlatar perbuktan hijau membuat suasana magis yang mempesona.

Batu Pandang Ratapan Angin

 Batu Pandang Dieng atau juga disebut Batu Pandang Ratapan Angin ini letaknya dekat dengan Dieng Plateu Theater. Pintu masuknya pun sama dengan Dieng Plateau Theater,  jadi kalau Boboers mau kemari bisa sekalian mampir ke theater-nya buat nonton film soal vulkanologi. Setelah parkir di Dieng Plateau Theater Boboers tinggal jalan kaki menyusuri perkebunan kentang sekitar 10 menit.

Sesuai namanya ‘Batu Pandang’ di lokasi ini memang ada batu gede yang biasa dipakai untuk menikmati keindahan alam disekitarnya, seperti pemandangan Telaga Warna, Telaga Pangilon dan Gunung Prau yang membentang menghiasai alam Dieng.

Selain bisa menikmati pemandangan Boboers juga main flying fox.Oh ya spot fotonya bukan cuma batu gede aja ya, masih ada jembatan cantik yang bernama Jembatan Hitam Putih, trus ada juga dek fotogenik yang aman buat selfie. Tiket masuk ke Batu Pandang ini cuma IDR 10.000, sedangkan untuk flying foxnya IDR 50.000.

TELAGA CEBONGAN


Telaga Cebongan terletak di Desa Sembungan, yang merupakan desa tertinggi di jawa Tengah.  Destinasi ini biasanya dikunjungi setelah kita menikmati sunrise di puncak Sikunir. Karena lokasi telaga ini memang di bawah bukit Sikunir. Disini Boboers dapat menikmati keindahan telaga alam yang disekitarnya terdapat lahan-lahan pertanian miliki penduduk sehingga menambah keindahan Telaga Cebong ini. Dengan letaknya yang diatas 2300 m dpl, maka banyak yang mengatakan bahwa Telaga Cebong ini merupakan telaga diatas awan.

CANDI ARJUNA


Candi Arjuna merupakan salah satu candi yang berada di dalam Komplek Percandian Arjuna. Komplek candi Hindu ini terdiri dari lima Candi yaitu Candi Arjuna, Candi Puntadewa, Candi Srikandi, Candi Sembadra dan Candi Semar.  Lokasinya yang berada pada ketinggian 2093 meter diatas permukaan laut (mdpl), membuat Boboers yang jalan-jalan cantik kemari engga cuma bisa belajar sejarah, tapi juga menikmati panorama dataran tinggi Dieng yang subur dan sejuk.  Deretan lekuk perbukitan yang menawan serta hamparan kabut khas dataran tinggi menjadi suasana khas yang menenangkan.
Berdasarkan catatan sejarah, Kompleks Candi Arjuna merupakan candi tertua di tanah Jawa. Diperkirakan kompleks candi ini dibangun pada awal abad ke-9 Masehi, karena ditemukannya sebuah prasasti dengan aksara Jawa kuno pada sekitar tahun 731 Caka (tahun 809 masehi) dan menjadi prasasti tertua yang disimpan di Galeri Museum Nasional, Jakarta.

KAWAH SIKIDANG


Kala biasanya kawah terletak di puncak gunung, berbeda dengan Kawah Sikidang ini.  Lokasinya yang berada di tanah datar membuat Boboers lebih leluasa menikmati aktvitas perkawahan yang berasap dan meletup-letup :p Tapi letaknya yang mudah dijangkau ini juga membuat Boboers harus lebih hati-hati ya, jangan nyelonong terlalu dekat. Karena kawah ini mengandung belerang yang cukup tinggi sehingga beracun jika dihirup.

Di Kawasan Kawah Sikidang Wonosobo ini sebenarnya tidak hanya terdapat satu kawah saja. Kawah SIkidang adalah kawah yang paling jelas terlihat diantara kawah lain di kawasan tersebut. Di sekitarnya masih ada beberapa kawah yang bentuknya kecil serta beberapa kawah yang sudah mati. Kawah kawah yang kecil ini selalu berpindah pindah seperti kidang (kijang). Makanya Kawah ini dinamakan warga sekitar dengan Kawah Sikidang. Namun ada juga versi lain yang menceritakan tentang asal usul Kawah Sikidang dengan keunikan anak-anak Dieng yang berambut gimbal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar